Sabtu, 21 Maret 2015

TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN "STUDI KASUS"

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
BAB I & BAB II
STUDI KASUS

OLEH
MUTIARA BASARIA SIHOMBING
      NIM             :  140521080
JURUSAN  :  MANAJEMEN EKSTENSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2015


BAB  I
DASAR-DASAR SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS
KASUS 3
Halaman 43
CONTOH STUDY KASUS

PERUSAHAAN TAKSI  “BLUE BIRD”
Blue Bird Group merupakan market leader dalam bisnis transportasi, Blue Bird  sudah menjadi brand yang kuat dan dikenal luas oleh masyarakat. Diawali dengan  armada 25 taksi pada tahun 1972, kini setelah lebih dari 30 tahun mendalami bisnis jasa  transportasi, Blue Bird telah berkembang pesat dengan sekitar 12000 armada-nya yang  tersebar di seluruh penjuru Jakarta. Kesuksesan yang diraih oleh Blue Bird ini tak lepas  dari upaya Blue Bird dalam memanfaatkan teknologi. Berawal sekitar tahun 1972, Blue Bird yang mengimplementasikan pertama kali di Indonesia sistem komunikasi radio  serta penggunaan argometer yang ketat untuk armada-armadanya. Jejak langkah Blue  Bird ini diikuti pula oleh perusahaan taksi lainnya yang beroperasi di Indonesia. Sekitar beberapa tahun terakhir ini Blue Bird sudah menggunakan teknologi GPS (Global  Positioning System). Selain digunakan untuk melacak posisi armada-armadanya, GPS  ini juga digunakan sarana berkomunikasi antara armada taksi dengan Call Center.  
Berbeda dengan teknologi komunikasi radio yang terbatas pada komunikasi suara yang  sudah umum digunakan oleh operator-operator taksi, teknologi GPS ini mempermudah  operator dalam menentukan posisi konsumen dan armada mana yang dapat  menjangkaunya, sehingga pelayanan bisa dilakukan lebih cepat dan mengurangi antrean  pemesanan. Keunggulan lainnya, konsumen tidak perlu mendengarkan suara dari radio  komunikasi ketika ada pemesanan yang masuk ke pengemudi taksi.  Perkembangan Blue Bird tidak cukup hanya di kota Jakarta dan sekitarnya saja,  melainkan di kota-kota besar lain di Indonesia. Di Bali, sejak tahun 1989 Blue Bird  Group telah menempatkan armada Golden Bird-nya, yang diikuti dengan armada taksi  regular Bali Taksi pada tahun 1994. Kemudian berturut-turut pada tahun 1996 dan  1997, taksi regular memasuki Lombok dengan nama Lombok Taksi dan kota Surabaya  dengan nama Surabaya Taksi. Sekitar bulan November 2005, Blue Bird mulai  menjamah kota Bandung dengan 75 armada taksi regulernya. Meskipun dengan jumlah  armada yang masih sedikit, Bandung Taksi ini mendapatkan pertentangan yang cukup  keras dari operator-operator taksi lainnya di Bandung. Harus diakui jika reputasi dan  brand image yang telah diposisikan oleh Blue Bird Group, cukup menjadi ancaman  terhadap operator taksi lainnya.
Blue Bird pada saat ini meningkatkan diversifikasi  produknya ke jasa angkutan non-penumpang Blue Bird dengan menyediakan jasa Truk Container, yaitu Iron Bird dan Angkutan Kontenindo Antarmoda. Di luar usaha  transportasi primer, Blue Bird juga telah mendirikan Holiday Resort Lombok, dan perusahaan manufacture otomotif seperti Everlite, Restu Ibu, Ziegler Indonesia, serta  usaha service lain seperti Jasa Alam, Gas Biru, dan Ritra Konnas Freight Centre. Perusahaan transportasi Blue Bird berhasil mengimplemantasikan solusi  Business Intelligent (BI), yakni SAP NetWeaver Business Intelligent (SAP NetWeaver  BI).  Ini merupakan suatu solusi yang mengolah data mentah menjadi informasi  pendukung pengambilan keputusan perusahaan dan proses bisnis sehingga mampu  memberikan gambaran lengkap dari bisnis untuk memenuhi kebutuhan yang berbeda  dari para pengguna, professional TI dan manajemen senior. Solusi ini disediakan  melalui teknologi portal enterprise dan menyediakan kepada para penggunanya suatu infrastruktur andal, peralatan yang komprehensif, kemampuan untuk melakukan   perencanaan dan simulasi, serta fungsionalitas data-warehousing.
Aplikasi Business  Intelligent diperlukan perusahaan untuk mengumpulkan, menyimpan, menganalisis dan  menyediakan akses ke data guna membantu penggunanya mengambil keputusan bisnis  secara akurat.  SAP (System Application and Product) adalah software ERP (Enterprise  Resources Planning), yaitu merupakan tools IT dan manajemen dalam membantu  pencanaan dan kebijakan perusahaan didalam mengambil keputusan, serta merupakan  software yang diimplementasikan untuk mendukung organisasi dalam menjalankan  kegiatan operasional secara lebih efisien dan efektif. SAP terdiri dari serangkaian modul  aplikasi yang mampu mendukung semua transaksi perusahaan. Semua modul dalam  aplikasi SAP dapat diintegrasikan secara terpadu antara satu dengan lainnya serta  memungkinkan ketersediaan data yang akurat dan aktual.  ERP merupakan suatu perangkat lunak yang didesain untuk memadukan proses  bisnis yang ada, pengunaan database perusahaan untuk menghasilkan informasi yang  valid. ERP dan Business Intelligence mempunyai keterkaitan, ERP merupakan sistem  yang menintegrasikan seluruh sistem yang ada dalam suatu perusahaan untuk  mendapatkan informasi yang benar dan digunakan untuk pengambilan keputusan.  
Proses implementasi Business Intelligent di Blue Bird Group dapat berjalan dengan baik  karena garis besar cakupan proyek dan indikator kinerja kunci perusahaan sangat jelas.  Di samping itu, proses implementasi secara hirarki dan dengan dukungan tenaga-tenaga  konsultan yang professional dan berkualitas juga menjadi faktor penting dalam keberhasilan proses implementasi. Konsultan yang andal memahami bahwa pendekatan  dari bottom up untuk mengimplementasikan business intelligent akan membutuhkan  waktu yang panjang. Sedangkan metode top down merupakan metode yang tepat untuk  mengimplementasikan Business Intelligent.  Blue Bird Group mengimplementasikan SAP Netweaver BI untuk modul-modul  Financial Accounting (FI), Controlling (CO), CO Profitability Analysis (CO PA) Plant  Maintenance (PM), dan modul yang dirancang khusus yang dinamakan “Taximeter  System” dari legacy VB sistem perusahaan. Proses implementasi dilakukan oleh Hermis  consulting. Pada fase pertama, SAP NetWeaver BI “GO Live”.
Mengingat pertumbuhan  bisnis yang kian kompleks, Blue Bird Group mengimplementasikan SAP Business Suite, yang membantu perusahaan mengonsolidasikan operasional yang terdiri dari 28  cabang perusahaan, lebih dari 70 pool. Setelah itu, Blue Bird Group membutuhkan  suatu sistem yang mampu mengelola laporan-laporan yang dihasilkan SAP Business  Suite guna menjadi informasi akurat yang dapat diakses secara cepat dan tepat untuk  proses pembuatan keputusan. Blue Bird selanjutnya menginstal SAP NetWeaver BI  sebagai suatu solusi yang membantu perusahaan untuk mendapatkan manfaat yang  maksimal dari sistem SAP-nya. Melalui implementasi solusi tersebut, Blue Bird berkeinginan memiliki suatu solusi BI yang memberikan fungsionalitas menyeluruh dan  terbaik, serta di saat yang bersamaan juga menyediakan fitur-fitur bagi kebutuhan   spesifik industri. Disamping itu, solusi harus mampu mengintegrasikan data dari  berbagai perusahaan dan mentransformasikan ke dalam bentuk yang dapat dipraktekan,  informasi bisnis yang tepat waktu untuk mendorong proses pembuatan keputusan, serta  menghasilkan tindakan-tindakan yang strategis dan bisnis yang solid.  Kelompok usaha Blue Bird telah mengumumkan rampungnya  pengimplementasian solusi peranti lunak SAP dalam sistem Teknologi Informasi  mereka. Sebagai perusahaan transportasi yang armadanya mencapai lebih dari 15.000  kendaraan, Blue Bird memerlukan solusi TI yang handal untuk memantau banyak hal  dalam operasionalnya sehari-harinya, Order pelanggan, kendaraan yang beroperasi dan yang dalam perawatan, sampai konsumsi bahan bakar, perlu terdata dengan baik.  Dengan tujuan integrasi dan akurasi data, solusi MySAP Business Suite dimanfaatkan  Blue Bird untuk menangani semua itu. MySAP Business Suite merupakan solusi peranti  lunak dengan fungsi luas. Dengannya, Blue Bird dapat memonitor banyak informasi  penting secara mudah dan tepat waktu. Data tersebut akan tersedia sesuai dengan  informasi yang diperlukan oleh jajaran management untuk membuat keputusan secara  cepat. Ini tentu meningkatkan efisiensi perusahaan. Implementasi mySAP Business  Suite tersebut meliputi fungsi keuangan, controlling, sales & distribution, material  management dan fleet management.
Di samping itu, SAP secara khusus  mengembangkan dua fungsi lain untuk Blue Bird, yakni Driver Management dan  Operation & Reservation Management agar bisa disatukan dengan sistem mereka yang  berbasiskan Visual Basic. Implementasi SAP dapat membawa perubahan besar bagi  perusahaan ini. Dapat dibayangkan hanya dengan mengklik sebuah tombol, maka dapat  melihat visibilitas di seluruh operasional perusahaan. Blue Bird Group merintis penggunaan MDT (Mobile Data Transfer) dan GPS  sebagai instrument pelengkap di taksinya. MDT mirip seperti pager, dimana setiap  informasi yang terkait dengan pengemudi akan tampil dilayarnya. MDT juga  merupakan alat penangkap order dalam radius 3-4 km untuk setiap order yang dilelang  via data komputer, sehingga tidak ada istilah lagi pengemudi berebut order atau  spekulasi posisi taksi yang terlalu jauh dari tempat jemput konsumen. Pada saat ini 50%  lebih mobil-mobil Blue Bird sudah dilengkapi dengan teknologi global positioning  system (GPS) yang dapat memantau keberadaan mobil di jalan raya. Dengan alat ini  mobil dapat dilacak di manapun keberadaannya. Selain memudahkan para pengemudi,  penumpang juga merasa lebih terlindungi jika menggunakan Blue Bird. Sampai saat ini  masih sedikit perusahaan taksi lainnya yang menggunakan GPS dikarenakan biayanya  sangat tinggi dan harga GPS per unit mobil adalah Rp 15 juta. Pihak manajemen merencanakan semua taksi Blue Bird akan dilengkapi dengan sistem GPS. Salah satu  strategi yang digunakan Blue Bird didalam memelihara loyalitas pelanggannya ialah  dengan menyediakan credit voucher yang tidak hanya untuk korporat saja, namun juga  untuk perorangan. Pihaknya juga hendak menyediakan tabel diskon tertentu. Pelanggan  yang loyal pada Blue Bird dengan program ini akan dapat menggunakan taksi dengan  harga diskon, besarannya bervariasi antara 5%-15%.
 Pada saat ini Blue Bird memiliki  pelanggan korporat lebih dari 650 perusahaan. Selama ini banyak masyarakat yang  mengenal Blue Bird memang bukan karena tarifnya yang murah, melainkan karena  nyaman, aman, berkualitas dan lain sebagainya. Sebagai langkah akhir, yang dapat  dilakukan Blue Bird untuk mempertahankan adalah dengan meningkatkan kualitas  layanan yang aman dan nyaman. Untuk menjamin hal tersebut, pihak Blue Bird sering  menggunakan mistery shopper atau penumpang yang diminta untuk menguji sopir.  Seiring dengan itu, pelatihan bagi para pengemudi mengenai pentingnya layanan pun  terus digencarkan guna memberikan yang terbaik bagi pelanggan. Basis usaha Blue  Bird terletak pada jasa transportasi, khususnya adalah taksi dan alat angkutan /  kendaraan. Secara langsung yang menjadi penggerak utama usaha ini adalah para  pengemudi-nya. Selain berfungsi utama sebagai driver, pengemudi juga menjalankan  fungsi sebagai customer service dan sales force, karena mau tidak mau, para pengemudi  inilah yang akan berhadapan langsung dengan penumpang / customer. Para pengemudi  di Blue Bird dilatih secara khusus dalam berbagai tahapan training. Dari para pengemudi inilah image Blue Bird dibangun. Sehingga tidak heran bila masyarakat  mengenal Blue Bird karena para pengemudinya yang baik dan jujur.
PERTANYAAN STUDI KASUS
1.      Mengapa perusahaan manufaktur harus membangun produk yang pintar dan menyediakan jasa yang pintar ?Apa manfaat bisnis yang bisa diperoleh?
2.      Teknologi Informasi apa yang digunakan oleh perusahaan dalam kasus ini untuk membangun produk pintar dan menyediakan layanan pintar? Komponen IT apa lagi yang dapat digunakan?
3.      Apa yang menjadi batasan bagi sebuah strategi produk dan layanan pintar?


PENYELESAIAN
1.      sebuah perusahaan, diperlukan adanya sistem informasi manajemen untuk mengatur arus kegiatan dan informasi dalam perusahaan yang bersangkutan. Dengan sistem informasi manajemen yang terorganisir, manajemen dapat mengambil keputusan yang tepat bagi perusahaan. Tanpa adanya sistem informasi yang baik, niscaya perusahaan akan mengalami kesulitan dalam mengembangkan dan bersaing dengan para kompetitornya. Beberapa tahun yang lalu,sistem informasi perusahaan mungkin masih dikembangkan secara sederhana. Sistem yang ada akan diatur dan dikembangkan sendiri oleh manajemen perusahaan. Tetapi memasuki era globalisasi dimana teknologi menjadi salah satu komponen penting dalam kehidupan manusia, sistem informasi manajemen pun mengalami kemajuan. Mulai banyak perusahaan yang melirik sistem informasi manajemen berbasis TI untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Memang banyak manfaat dan kemudahan yang akan didapat, tidak hanya bagi pihak perusahaan, tapi juga untuk para customer yang melakukan hubungan dengan perusahaan.Telah dibuktikan bahwa penerapan TI pada perusahaan dapat meningkatkan kinerja dan performa, namun bukan berarti semua perusahaan serta  memutuskan untuk menggunakan SIM berbasis TI bagi perusahaan mereka. Masih ada juga perusahaan yang bertahan dengan sistem yang telah mereka miliki. Terlepas dari semua itu, dalam hal ini Perusahaan Taxi “Blue Bird”.
·         Teknologi GPS  mempermudah  operator dalam menentukan posisi konsumen dan armada mana yang dapat  menjangkaunya, sehingga pelayanan bisa dilakukan lebih cepat dan mengurangi antrean  pemesanan. Keunggulan lainnya, konsumen tidak perlu mendengarkan suara dari radio  komunikasi ketika ada pemesanan yang masuk ke pengemudi taksi.
·         Perusahaan transportasi Blue Bird berhasil mengimplemantasikan solusi  Business Intelligent (BI), yakni SAP NetWeaver Business Intelligent (SAP NetWeaver  BI).  Ini merupakan suatu solusi yang mengolah data mentah menjadi informasi  pendukung pengambilan keputusan perusahaan dan proses bisnis sehingga mampu  memberikan gambaran lengkap dari bisnis untuk memenuhi kebutuhan yang berbeda  dari para pengguna, professional TI dan manajemen senior. Solusi ini disediakan  melalui teknologi portal enterprise dan menyediakan kepada para penggunanya suatu infrastruktur andal, peralatan yang komprehensif, kemampuan untuk melakukan   perencanaan dan simulasi, serta fungsionalitas data-warehousing.
·         Aplikasi Business  Intelligent diperlukan perusahaan untuk mengumpulkan, menyimpan, menganalisis dan  menyediakan akses ke data guna membantu penggunanya mengambil keputusan bisnis  secara akurat.  SAP (System Application and Product) adalah software ERP (Enterprise  Resources Planning), yaitu merupakan tools IT dan manajemen dalam membantu  pencanaan dan kebijakan perusahaan didalam mengambil keputusan, serta merupakan  software yang diimplementasikan untuk mendukung organisasi dalam menjalankan  kegiatan operasional secara lebih efisien dan efektif. SAP terdiri dari serangkaian modul  aplikasi yang mampu mendukung semua transaksi perusahaan. Semua modul dalam  aplikasi SAP dapat diintegrasikan secara terpadu antara satu dengan lainnya serta  memungkinkan ketersediaan data yang akurat dan aktual.  ERP merupakan suatu perangkat lunak yang didesain untuk memadukan proses  bisnis yang ada, pengunaan database perusahaan untuk menghasilkan informasi yang  valid. ERP dan Business Intelligence mempunyai keterkaitan, ERP merupakan sistem  yang menintegrasikan seluruh sistem yang ada dalam suatu perusahaan untuk  mendapatkan informasi yang benar dan digunakan untuk pengambilan keputusan. 
·         Proses implementasi secara hirarki dan dengan dukungan tenaga-tenaga  konsultan yang professional dan berkualitas juga menjadi faktor penting dalam keberhasilan proses implementasi. Konsultan yang andal memahami bahwa pendekatan  dari bottom up untuk mengimplementasikan business intelligent akan membutuhkan  waktu yang panjang. Sedangkan metode top down merupakan metode yang tepat untuk  mengimplementasikan Business Intelligent.  Blue Bird Group mengimplementasikan SAP Netweaver BI untuk modul-modul  Financial Accounting (FI), Controlling (CO), CO Profitability Analysis (CO PA) Plant  Maintenance (PM), dan modul yang dirancang khusus yang dinamakan “Taximeter  System” dari legacy VB sistem perusahaan. Proses implementasi dilakukan oleh Hermis  consulting. Pada fase pertama, SAP NetWeaver BI “GO Live”.
2.      Blue Bird selanjutnya menginstal SAP NetWeaver BI  sebagai suatu solusi yang membantu perusahaan untuk mendapatkan manfaat yang  maksimal dari sistem SAP-nya. Melalui implementasi solusi tersebut, Blue Bird berkeinginan memiliki suatu solusi BI yang memberikan fungsionalitas menyeluruh dan  terbaik, serta di saat yang bersamaan juga menyediakan fitur-fitur bagi kebutuhan   spesifik industri. Dengan tujuan integrasi dan akurasi data, solusi MySAP Business Suite dimanfaatkan  Blue Bird untuk menangani semua itu. MySAP Business Suite merupakan solusi peranti  lunak dengan fungsi luas. Dengannya, Blue Bird dapat memonitor banyak informasi  penting secara mudah dan tepat waktu. Data tersebut akan tersedia sesuai dengan  informasi yang diperlukan oleh jajaran management untuk membuat keputusan secara  cepat. Ini tentu meningkatkan efisiensi perusahaan. Implementasi mySAP Business  Suite tersebut meliputi fungsi keuangan, controlling, sales & distribution, material  management dan fleet management.
Di samping itu, SAP secara khusus  mengembangkan dua fungsi lain untuk Blue Bird, yakni Driver Management dan  Operation & Reservation Management agar bisa disatukan dengan sistem mereka yang  berbasiskan Visual Basic. Implementasi SAP dapat membawa perubahan besar bagi  perusahaan ini. Dapat dibayangkan hanya dengan mengklik sebuah tombol, maka dapat  melihat visibilitas di seluruh operasional perusahaan. Blue Bird Group merintis penggunaan MDT (Mobile Data Transfer) dan GPS  sebagai instrument pelengkap di taksinya. MDT mirip seperti pager, dimana setiap  informasi yang terkait dengan pengemudi akan tampil dilayarnya. MDT juga  merupakan alat penangkap order dalam radius 3-4 km untuk setiap order yang dilelang  via data komputer, sehingga tidak ada istilah lagi pengemudi berebut order atau  spekulasi posisi taksi yang terlalu jauh dari tempat jemput konsumen. Pada saat ini 50%  lebih mobil-mobil Blue Bird sudah dilengkapi dengan teknologi global positioning  system (GPS) yang dapat memantau keberadaan mobil di jalan raya. Dengan alat ini  mobil dapat dilacak di manapun keberadaannya. Selain memudahkan para pengemudi,  penumpang juga merasa lebih terlindungi jika menggunakan Blue Bird. Salah satu  strategi yang digunakan Blue Bird didalam memelihara loyalitas pelanggannya ialah  dengan menyediakan credit voucher yang tidak hanya untuk korporat saja, namun juga  untuk perorangan. Pihaknya juga hendak menyediakan tabel diskon tertentu.

3.      Pada saat ini Blue Bird memiliki  pelanggan korporat lebih dari 650 perusahaan. Selama ini banyak masyarakat yang  mengenal Blue Bird memang bukan karena tarifnya yang murah, melainkan karena  nyaman, aman, berkualitas dan lain sebagainya. Sebagai langkah akhir, yang dapat  dilakukan Blue Bird untuk mempertahankan adalah dengan meningkatkan kualitas  layanan yang aman dan nyaman. Untuk menjamin hal tersebut, pihak Blue Bird sering  menggunakan mistery shopper atau penumpang yang diminta untuk menguji sopir.  Seiring dengan itu, pelatihan bagi para pengemudi mengenai pentingnya layanan pun  terus digencarkan guna memberikan yang terbaik bagi pelanggan. Basis usaha Blue  Bird terletak pada jasa transportasi, khususnya adalah taksi dan alat angkutan /  kendaraan. Secara langsung yang menjadi penggerak utama usaha ini adalah para  pengemudi-nya. Selain berfungsi utama sebagai driver, pengemudi juga menjalankan  fungsi sebagai customer service dan sales force, karena mau tidak mau, para pengemudi  inilah yang akan berhadapan langsung dengan penumpang / customer. Para pengemudi  di Blue Bird dilatih secara khusus dalam berbagai tahapan training. Dari para pengemudi inilah image Blue Bird dibangun. Sehingga tidak heran bila masyarakat  mengenal Blue Bird karena para pengemudinya yang baik dan jujur.





BAB II
BERSAING DENGAN TEKNOLOGI INFORMASI
KASUS 4
Halaman 78
CONTOH STUDY KASUS

PT. KOKOH INTI AREBAMA
PT. Kokoh Inti Arebama merupakan perusahaan distributor terbesar bahan-bahan bangunan yang didirikan pada tahun 2004. Dalam tahun pertamanya, perusahaan telah berhasil mengembangkan bisnisnya dengan pesat didukung oleh jaringan distribusi yang kuat di 14 kota di Indonesia. Selama tahun 2004, perusahaan telah mendistribusikan produk-produk bahan bangunan kepada sekitar 2.500 outlet-outlet ritel di seluruh Indonesia. Salah satu prinsipal terbesar perusahaan saat ini adalah PT KIA Keramik yang baru-baru ini memenangkan ICSA Awards kedua kalinya dari majalah SWA. Tahun ini, PT Kokoh Inti Arebama berencana menambah jaringan distribusinya menjadi 16 cabang di akhir tahun nanti dan target menjadi 20 cabang di 20 kota pada tahun 2006 mendatang. Dengan penambahan jumlah cabang diharapkan perusahaan dapat melayani sekitar 2.940 outlet pada akhir tahun ini dan sebanyak 3.500 di tahun 2006. Sebagai salah satu pemain di industri bahan bangunan, PT Kokoh Inti Arebama dituntut untuk terus berinovasi dan menyediakan layanan yang memberikan nilai tambah pada prinsipal dan konsumennya. Pada awalnya, PT KIA menggunakan sistem TI inti buatan sendiri (in-house). Tapi Guna mendukung ambisi menjadi distributor bahan bangunan terbesar di Indonesia, PT Kokoh Inti Arebama rela mengganti sistem TI yang lama dengan aplikasi dari vendor besar. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan dengan mengintegrasikan proses bisnis sehingga memiliki daya saing tinggi di industri.
Untuk mewujudkan ambisi menjadi distributor bahan bangunan terbesar di Indonesia, PT Kokoh Inti Arebama meminta bantuan beberapa ahli untuk menentukan SIM yang bisa memenuhi kebutuhan dari sisi kontrol internal, serta informasi yang cepat dan akurat bagi manajemen. Pada pertengahan 2005 disusunlah SOP internal untuk menentukan sistem TI yang hendak diterapkan. Untuk itu manajemen Kokoh lebih dulu melakukan benchmarking ke perusahaan sejenis (dalam hal ini PT Surya Toto) dan distribusi farmasi (PT Anugerah Pharmindo Lestari); disusul dengan mengundang vendor solusi TI (SAP, Oracle dan Microsoft). Setelah melakukan evaluasi, akhirnya diputuskan untuk memakai solusi dari Microsoft. Pertimbangannya, selain cukup sesuai dengan kebutuhan, juga sistemnya dianggap relatif lebih mudah digunakan (user-friendly). PT KIA memutuskan mengimplementasikan sistem teknologi informasi terintegrasi dari Microsoft, yakni Microsoft Business Solutions - Axapta untuk menjamin penyediaan layanan terbaik bagi konsumen. Solusi Microsoft Axapta yang sangat fleksibel dinilai mampu memenuhi kebutuhan komputerisasi yang terintegrasi serta menyajikan informasi secara real-time untuk menunjang proses bisnis PT Kokoh Inti Arebama di masa mendatang. Dengan informasi real – time tersebut, PT KIA dapat mengambil keputusan mengenai strategi bisnis dengan lebih mudah, cepat dan akurat.
Ketersediaan data dan informasi yang cepat adalah salah satu kunci sukses untuk bisa unggul dalam persaingan bisnis. Axapta menawarkan itu semua, plus segala kemudahan dari Microsoft. Microsoft Axapta adalah sebuah aplikasi bisnis yang dilengkapi banyak fungsi terpadu. Mulai dari modul manufacturing, supply chain management, financial management, distribution, project accounting, customer relationship management, human resources management, sampai business analysis. Istimewanya, karena menggunakan platform Microsoft, solusi ini amat mudah  diintegrasikan dengan produk Microsoft lainnya, umpamanya Microsoft Word, Excel dan lain-lain. Tampilannya pun mirip aplikasi Microsoft pada umumnya.  Jika dibanding solusi sejenis lainnya, Microsoft Axapta sangat fleksibel dan mudah dimodifikasi. Hal ini sangat penting dalam memenuhi kebutuhan pelanggan. Artinya sistem prosedur kerja dan pemasukan data yang sudah biasa dilakukan sebelumnya tak perlu mengalami perubahan berarti. Dari sisi investasi, jelas lebih efisien buat perusahaan. Microsoft Axapta menggunakan sistem lisensi berbasis concurrent, maksudnya customer hanya membeli lisensi sejumlah klien yang terhubung ke server pada saat yang bersamaan. Apabila perusahaan memiliki 500 unit komputer, namun pada saat yang bersamaan hanya ada 20 komputer yang terhubung ke server Axapta, maka perusahaan ini hanya perlu membeli 20 buah lisensi, bukan 500 buah. Apalagi Microsoft Axapta hanya memerlukan satu atau dua buah server dengan konfigurasi standar berbasis Microsoft Windows Server. Lalu untuk komputer klien juga tidak memerlukan spesifikasi khusus karena Microsoft Axapta masih keluarga Microsoft seperti halnya Microsoft Word, Excel, dan Power Point.
Fleksibilitas Microsoft Axapta tidak sampai disitu, solusi ini juga sangat scalable-solusi yang sangat mudah diaplikasikan dengan performa yang tinggi guna mendukung perkembangan perusahaan. Dan, tak kalah penting, Microsoft Axapta merupakan solusi global yang mampu mendukung kebutuhan perusahaan yang menggunakan bahasa atau mata uang yang berbeda. Implementasi sistem Enterprise Resources Planning (ERP) baru ini mulai dilakukan pada Oktober 2005, di 8 cabang. Sasarannya adalah mengintegrasikan sistem logistik Kokoh dengan sistem manajemen penjualan, pemasaran dan keuangan, serta mengintegrasikan cabang-cabang. Dan hanya dalam rentang tiga bulan, implementasi sudah kelar (go live). Total investasi yang mencapai US$ 500 ribu. Itu sudah termasuk biaya pembelian hardware, software dan lisensi. Sejak awal implementasi, PT KIA sudah mengantisipasi kemungkinan yang dapat menghambat migrasi sistem. Upaya pendekatan yang dilakukan, antara lain: manajemen memberikan dukungan top-down dan penuh ke semua jajaran operasional; mengadakan prapelatihan bagi kepala cabang dan administrasi sebelum dilakukan pelatihan untuk end user, serta berbagi informasi dengan melakukan demo aplikasi ke seluruh user di cabang melalui kepala cabang.
Mengingat cabang Kokoh tersebar di berbagai kota, maka untuk koneksi dari cabang seluruhnya menggunakan fasilitas jaringan dari Lintasarta (VPN-IP). Semua koneksi disentralisasi pada dua terminal server yang ada di kantor pusat. Terminal server ini menghubungkan user ke aplikasi sistem melalui server aplikasi. Sementara data disimpan di server database, yang secara fisik terpisah dari server aplikasi. Adapun untuk koneksi para user yang ada di kantor pusat, dibuatkan jaringan LAN. Dengan sistem terpusat seperti itu dan dikontrol melalui pembagian hak akses ke user, memudahkan tim TI memonitor pemakaian sistem yang sedang berjalan. Dengan koneksi jaringan seperti itu, semua transaksi apa pun – seperti penjualan, pembelian, inventori dan pencatatan keuangan – bisa dilakukan melalui sistem secara real time.
PT KIA juga tak segan mengimplementasi modul Warehouse Management System (WMS). Dengan adanya implementasi di warehouse, diharapkan dapat memudahkan proses penentuan lokasi penyimpanan dan pengambilan barang untuk pengiriman. Selain itu, bisa diperoleh informasi yang tepat dan akurat terhadap kesiapan pengiriman (bagian transporter dan ekspedisi) dan jenis pengangkutan yang dipakai, serta memudahkan analisis ongkos angkut dan biaya lainnya, seperti untuk loading dan unloading barang. Setiap hari diusahakan tidak ada DO yang belum selesai diproses. Umur maksimum DO hanya satu hari. Dengan kata lain, untuk setiap DO yang sudah dibuat oleh staf penjualan, pengiriman barangnya harus segera dilakukan dan ditindaklanjuti oleh bagian pengiriman yang ada di warehouse. Setiap pengiriman yang telah dilakukan akan dicatat sebagai penjualan untuk kemudian ditagihkan ke pelanggan. Informasi tagihan ini akan secara otomatis muncul di Bagian Collection dan Keuangan untuk dapat dimonitor kapan jatuh tempo dan pembayarannya.
Dengan pengaplikasian sistem yang baru,banyak manfaat yang didapat oleh PT KIA. Dari tiga peran utama sistem informasi manajemen, penerapan TI baru pada PT KIA berhasil mencakup tiga tataran dari peran system informasi manajemen. Yaitu :
1.      Mendukung berjalannya proses bisnis dan operasi. Peran ini ditunjukkan dari lebih efisien dan lancarnya kegiatan yang dilakukan dalam perusahaan. Pesanan dapat diproses dengan lebih cepat.  Selain itu lebih menghemat waktu karena semua hubungan antara kantor pusat dan kantor cabang dilakukan secara real time. Pekerjaan para karyawan juga lebih ringan karena aplikasi baru yang digunakan telah memiliki kemampuan untuk mengatur data – data perusahaan yang ada.
2.      Membantu dalam pengambilan keputusan bisnis. Dengan sistem yang baru,  manajemen lebih mudah menentukan keputusan – keputusan apa yang akan diambil terkait dengan perusahaan. Misalkan jika ada pemesanan dari customer di kantor cabang, kantor pusat dapat segera mendapatkan informasi dan memproses pemesanan tersebut.
3.      Membantu dalam menentukan strategi untuk menciptakan keunggulan dibandingkan kompetitor. Dengan segala kemudahan yang didapatkan dari penerapan sistem baru, PT KIA dapat menentukan strategi untuk memajukan perusahaan. Untuk mengungguli kompetitornya, PT KIA memutuskan untuk membuka kantor cabang baru guna menjaring lebih banyak pelanggan dan meningkatkan penjualan.
Terbukti dari penggunaan sistem baru, PT KIA mendapatkan banyak kemudahan dan kemajuan dalam perusahaan. Dengan sistem yang ada, bukan mustahil jika suatu saat nanti PT KIA berhasil memenuhi ambisinya untuk menjadi distributor bahan bangunan terbesar di Indonesia. Dapat disimpulkan bahwa penerapan SIM dengan dukungan TI sangat diperlukan untuk meningkatkan kompetensi perusahaan dalam hal pelayanan bagi para customer. Selain itu, SIM dengan dukungan TI akan memudahkan tugas manajemen dalam mengatur perusahaan. Tanpa adanya SIM, perusahaan yang bersangkutan tidak akan dapat memberikan pelayanan yang maksimal bagi para customer. Kemungkinan terjadi ketidakefisienan pengelolaan perusahaan juga akan semakin besar. Penerapan sistem informasi manajemen berbasis TI yang dilakukan oleh PT KIA adalah keputusan yang sangat tepat. Karena dengan adanya sistem yang lebih mutakhir tersebut, perusahaan telah mengalami kemajuan dan proses manajemen menjadi semakin lancar.

PERTANYAAN STUDI KASUS
1.      Apakah manfaat bisnis dari menggunakan teknologi informasi untuk membangun hubungan pelanggan strategis bagi PT. Kokoh Inti Arebama ? Apa manfaat bisnis untuk pelanggan mereka?
2.      Penggunaan strategis mana dari teknologi informasi yang dibahas dalam bab ini dan dirangkum dalam Gambar 2.3 dan 2.5 yang menurut anda diterapkan dalam kasus ini? Jelaskan alasan pilihan anda.
3.      Bagaimana perusahaan lain memperoleh manfaat dari penggunaan TI untuk membangun hubungan pelanggan strategis?


PENYELESAIAN
1.      PT Kokoh Inti Arebama dituntut untuk terus berinovasi dan menyediakan layanan yang memberikan nilai tambah pada prinsipal dan konsumennya. Pada awalnya, PT KIA menggunakan sistem TI inti buatan sendiri (in-house). Tapi Guna mendukung ambisi menjadi distributor bahan bangunan terbesar di Indonesia, PT Kokoh Inti Arebama rela mengganti sistem TI yang lama dengan aplikasi dari vendor besar. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan dengan mengintegrasikan proses bisnis sehingga memiliki daya saing tinggi di industri.
·         Untuk mewujudkan ambisi menjadi distributor bahan bangunan terbesar di Indonesia, PT Kokoh Inti Arebama meminta bantuan beberapa ahli untuk menentukan SIM yang bisa memenuhi kebutuhan dari sisi kontrol internal, serta informasi yang cepat dan akurat bagi manajemen.
·         PT KIA memutuskan mengimplementasikan sistem teknologi informasi terintegrasi dari Microsoft, yakni Microsoft Business Solutions - Axapta untuk menjamin penyediaan layanan terbaik bagi konsumen. Solusi Microsoft Axapta yang sangat fleksibel dinilai mampu memenuhi kebutuhan komputerisasi yang terintegrasi serta menyajikan informasi secara real-time untuk menunjang proses bisnis PT Kokoh Inti Arebama di masa mendatang. Dengan informasi real – time tersebut, PT KIA dapat mengambil keputusan mengenai strategi bisnis dengan lebih mudah, cepat dan akurat.
2.      INOVATIF
·         Menciptakan produk dan layanan baru yang menyertakan komponen TI
·         Mengembangkan pasar baru yang berbeda atau ceruk pasar baru dengan bantuan TI
·         Membuat perubahan radikal bagi proses bisnis dengan TI yang secara dramatis memotong biaya, meningkatkan kualitas, efisiensi, atau layanan pelanggan (customer service) atau memperpendek waktu ke pasar.
Dengan pengaplikasian sistem yang baru,banyak manfaat yang didapat oleh PT KIA. Dari tiga peran utama sistem informasi manajemen, penerapan TI baru pada PT KIA berhasil mencakup tiga tataran dari peran system informasi manajemen. Yaitu :
1.      Mendukung berjalannya proses bisnis dan operasi. Peran ini ditunjukkan dari lebih efisien dan lancarnya kegiatan yang dilakukan dalam perusahaan. Pesanan dapat diproses dengan lebih cepat.  Selain itu lebih menghemat waktu karena semua hubungan antara kantor pusat dan kantor cabang dilakukan secara real time. Pekerjaan para karyawan juga lebih ringan karena aplikasi baru yang digunakan telah memiliki kemampuan untuk mengatur data – data perusahaan yang ada.
2.      Membantu dalam pengambilan keputusan bisnis. Dengan sistem yang baru,  manajemen lebih mudah menentukan keputusan – keputusan apa yang akan diambil terkait dengan perusahaan. Misalkan jika ada pemesanan dari customer di kantor cabang, kantor pusat dapat segera mendapatkan informasi dan memproses pemesanan tersebut.
3.      Membantu dalam menentukan strategi untuk menciptakan keunggulan dibandingkan kompetitor. Dengan segala kemudahan yang didapatkan dari penerapan sistem baru, PT KIA dapat menentukan strategi untuk memajukan perusahaan. Untuk mengungguli kompetitornya, PT KIA memutuskan untuk membuka kantor cabang baru guna menjaring lebih banyak pelanggan dan meningkatkan penjualan.
Terbukti dari penggunaan sistem baru, PT KIA mendapatkan banyak kemudahan dan kemajuan dalam perusahaan. Dengan sistem yang ada, bukan mustahil jika suatu saat nanti PT KIA berhasil memenuhi ambisinya untuk menjadi distributor bahan bangunan terbesar di Indonesia. Dapat disimpulkan bahwa penerapan SIM dengan dukungan TI sangat diperlukan untuk meningkatkan kompetensi perusahaan dalam hal pelayanan bagi para customer. Selain itu, SIM dengan dukungan TI akan memudahkan tugas manajemen dalam mengatur perusahaan. Tanpa adanya SIM, perusahaan yang bersangkutan tidak akan dapat memberikan pelayanan yang maksimal bagi para customer. Kemungkinan terjadi ketidakefisienan pengelolaan perusahaan juga akan semakin besar. Penerapan sistem informasi manajemen berbasis TI yang dilakukan oleh PT KIA adalah keputusan yang sangat tepat. Karena dengan adanya sistem yang lebih mutakhir tersebut, perusahaan telah mengalami kemajuan dan proses manajemen menjadi semakin lancar.
3.      Teknologi Informasi sudah umum dan sistematis. setiap bisnis tunggal dapat memperoleh manfaat dari penggunaan TI untuk membangun hubungan strategis terhadap pelanggan. Pelanggan adalah aset yang paling penting untuk setiap organisasi bisnis sehingga mereka perlu mempersiapkan diri dengan pemeliharaan yang tinggi dan fasilitas pelayanan untuk menjaga pelanggan mereka. Dengan menggunakan Teknologi Informasi dalam manajemen hubungan pelanggan yang strategis mereka dapat memastikan efisiensi dan efektivitas sesuai dengan harapan pelanggan mereka, menghemat biaya dan waktu pelanggan mereka serta meningkatkan kualitas produk dan layanan mereka. Membuat pelanggan senang dan puas, Sehingga organisasi dapat menggunakan TI untuk menyediakan fasilitas layanan yang nyaman kepada pelanggan bersama dengan informasi yang akurat dan fakta tentang produk dan layanan organisasi.
-          Peningkatan kualitas informasi yang diberikan dan penurunan biaya manajemen informasi.
Hal ini
 dapat membuat pelanggan yakin dan percayaterhadap organisasi. Dan organisasi memiliki manfaat untuk menjaga konsumen dan profitabilitas yang lebih tinggi karena manajemen informasi yang efisien.
-          Waktu dan peningkatan produktivitas.
Organisasi dapat menghemat waktu untuk menemukan sesuatu yang keluar dari kekacauan dan pelanggan dapat menikmati fasilitas lokasi cepat dan solusi dari masalah mereka.
-          Pengembangan paket layanan produktif dan user-friendly. Ini bermanfaat bagi pelanggan dan organisasi dalam hal profitabilitas dan produktivitas.










Selasa, 17 Maret 2015

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
BAB I & BAB II
STUDI KASUS

OLEH
MUTIARA BASARIA SIHOMBING
NIM     :  140521080
JURUSAN  : MANAJEMEN EKSTENSI



FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2015



BAB  I
DASAR-DASAR SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS
KASUS 3
Halaman 43
HEIDELBERG, HONEYWELL, DAN EATON: MENGGUNAKAN TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK MEMBANGUN PRODUK DAN LAYANAN PINTAR
Banyak bisnis yang masih berpikir bahwa mereka menghasilkan sesuatu dan menyatakan ukuran keberhasilan mereka hanya semata-mata pada “produk”. Bahkan pesaing mereka yang sudah paham sebelumnya, yang sudah mulai menambahkan jasa yang bernilai pada produk mereka dan memperoleh hasil secara langsung dari jasa tersebut,menikmati sebuah keuntungan yang sementara. Mereka mungkin dapat meningkatkan hubungan dengan pelanggan mereka dengan menjalankan berbagai tugas, seperti pemeliharaan dan penambahan pasokan, tetapi hal itu hanya sementara. Sebuah group perusahaan yang terpilih sudah berusaha meningkatkan. Tidak lama lagi, tidak akan cukup bagi sebuah perusahaan untuk menawarkan layanan; mereka harus memberikan “layanan pintar”.
Layanan yang pintar bukan hanya memelihara dan memperbaharui perusahaan,tetapi diberikan bersama dengan produk mereka dalam bentuk nilai bagi pelanggan dan efisiensi biaya yang mereka hasilkan untuk penyedia. Untuk menyediakan hal tersebut, perusahaan harus menggunakan teknologi informasi untuk membangun “produk yang pintar”- produk dengan kesadaran dan konektivitas-ke dalam produk mereka sendiri. Mereka juga harus siap untuk bertindak sesuai dengan apa yang ditunjukan oleh produk ini mengenai penggunaan mereka.
Sebagai contoh, pemeliharaan merupakan salah satu kegiatan penting dalam siklus produk, tetapi manufaktur optimis menggunakan teknologi informasi untuk mengintervensi, membantu, dan memperoleh manfaat dalam memberikan layanan kepada pelanggan mereka. Umumnya, produk pintar dapat mendeteksi bahwa suatu bagian akan mengalami kegagalan dan memperingatkan pengguna, dengan demikian memberikan kesempatan kepada perusahaan untuk menyediakan layanan pemeliharaan dan merasakan manfaat yang dihasilkan.
Perhatikan Heidelberger Druckmaschinen AG dari Jerman,pembuat mesin cetak percetakan modern nomor satu dan penghasil media cetak diseluruh dunia. Beberapa tahun lalu, Heeidelberg mengembangkan kemampuan untuk mengawasi peralatannya dari jarak jauh, menggunakan sensor terpasang, mikroprosesor jaringan, dan teknologi informasi lainnya. Heidelberg menemukan bahwa mereka dapat memberikan pemeliharaan yang lebih efektif dalam biaya dengan produk pintar ini.
Dengan perangkat pintar tersebut, Heidelberg sekarang menawarkan dukungan penuh dari produknya-yang dapat diperluas. Kemampuan mengawasi sendiri jaringan yang disertakan dalam produknya memberikan sebuah kesempatan strategis bagi Heidelberg untuk menggunakan teknologi informasi menjadi rekan pelanggannya dalam kegiatan operasi yang berhasil sementara biaya dan menciptakan sumber pemasukan baru untuk layanan pintar.
Honeywell, International merupakan contoh lainnya dari sebuah perusahaan yang memperoleh manfaat dari produk dan layanan pintar. Perusahaan global ini terlibat diberbagai industry yang berbeda, salah satunya adalah system kendali dan otomatisasi untuk penyulingan minyak. Honeywell menyadari bahwa system tersebut mewakili hanya sebagian kecil dari  biaya yang terlibat dalam kegiatan operasi dan pemeliharaan penyulingan. Insinyur yang mereka miliki mengembangkan sebuah layanan pintar pelanggan yang dinamakan Experion Process Knowledge System, atau PKS, sebuah system pengetahuan informasi dan kegiatan operasi yang dipasangkan pada sebuah tempat penyulingan pelanggan. Tetapi dikendalikan dan diawasi dari jauh melalui hubungan jaringan tetapi dikendalikan dan diawasi dari jauh melalui hubungan jaringan dari Honeywell.PKS melakukan berbagai perlengkapan pendukung manufaktur dan optimisi tugas yang sebelumnya dilakukan oleh pelanggan dan personel perawatan Honeywell.
Dengan layanan pintar PKS dari Honeywell, pelanggan menerima lebih sedikit peringatan yang salah ketika sebuah proses mengalami kegagalan, berkurangnya waktu rusak, dan biaya pemeliharaan yang rendah. Mereka juga bekerja bersama dengan Honeywell untuk belajar dari pengetahuan yang diberikan PKS terkait dengan Kinerja dari perlengkapan dan system penyulingan. Bertambahnya nilai yang diberikan oleh jasa PKS memungkinkan Honeywell untuk mengenakan biaya premium untuk penggunaannya, dan dibanyak kasus lainnya, Honeywell telah mampu meningkatkan cakupan bisnis lainnya yang diberikan kepada pelanggannya.
Contoh terakhir adalah Eaton Corp, yang berbasis di Cleveland yang membuat as roda dan bagian truk lainnya pada tahun 1911 dan kemudian mendiversikan ke dalam komponen lainnya, termasuk sekring untuk rumahan. Dengan hampir satu abad menjalankan bisnisnya, Eaton kini sudah mulai berkembang dalam bisnis, bersaing dengan pesaing yang sudah ada sebelumnya pada setiap titik di pasar. Hal itu ketika beberapa manajer yang visioner dalam divisi produk kelistrikan (Electrical Products Division) mulai memikirkan mengenai konektivitas perangkat dan solusi yang lebih luas yang bisa ditawarkan kepada pelanggannya. System yang mereka pikirkan, yang baru-baru ini diluncurkan sebagai Home Heartbeat, mengawasi status dari berbagai system dalam rumah dan memperingatkan pemilik rumah ketika sesuatu terjadi. Hal tersebut dilakukan dengan menggunakan sensor air, sensor terbuka/tertutup, dan sensor tenaga, kesemuanya berkomunikasi dengan sebuah stasiun pusat menggunakan sebuah perangkat fob yang dibawa oleh pemilik rumah, atau dapat dikirimkan melalui surat elektronik atau pesan teks ke telelpon seluler jika terdapat sebuah perubahan pada sensor.
Pertimbangkan seberapa bergunanya kemampuan ini. Anda bepergian dengan mobil atau kereta untuk pergi kerja, dan mungkin anda lupa untuk mematikan pemanas ruangan. Anda dapat memeriksa kunci job unuk memastikan daripada pulang kembali ke rumah. Home Heartbeat juga memiliki fitur sebuah keran air shuoff yang dapat secara otomatis diaktifkan dengan sensor. Jadi, jika anda sedang berlibur dan anda mendengar tentang adanya masalah, kerusakan tenaga, atau adanya pipa yang rusak di rumah, anda dapat memeriksa surat elektronik anda. Dan , anda bias tenang bahwa jika air perlu dimatikan, maka akan dimatikan.
Home Heartbeat merupakan contoh yg baik dari inovasi produk dan layanan pintar. Eaton menggunakan teknologi informasi untuk menciptakan kesadaran dan konektivitas ke dalam perangkat yang sudah dijual, mengubahnya menjadi produk pintar. Kemudian, mereka bias memosisikan perusahaan mereka bukan hanya sebagai penjual produk, tetapi juga penyedia layanan, tidak lagi hanya berada pada satu sisi dari industry, merek Eaton sekarang terkenal dengan kesadaran total akan rumah. Sekarang, perusahaan sedang memainkan peranan bisnis baru dengan sebuah cakupan rekanan yang baru, mulai dari penyedia nirkabel hingga perusahaan asuransi, bergabung bersama menyediakan layanan pintar bagi bisnis dan pelanggan.
PERTANYAAN STUDI KASUS
1.      Mengapa perusahaan manufaktur harus membangun produk yang pintar dan menyediakan jasa yang pintar ?Apa manfaat bisnis yang bisa diperoleh?  Berikan beberapa contoh selain yang diberikan dalam kasus ini.
2.      Teknologi Informasi apa yang digunakan oleh perusahaan dalam kasus ini untuk membangun produk pintar dan menyediakan layanan pintar?Komponen IT apa lagi yang dapat digunakan?
3.      Apa yang menjadi batasan bagi sebuah strategi produk dan layanan pintar? Berikan beberapa contoh tantangan yang mungkin dihadapi sebuah bisnis, dan jelaskan bagaimana hal tersebut dapat diatasi.


PENYELESAIAN STUDI KASUS
1.      Mengapa perusahaan manufaktur harus membangun produk yang pintar dan menyediakan jasa yang pintar ?
Umumnya, produk pintar dapat mendeteksi bahwa suatu bagian akan mengalami kegagalan dan memperingatkan pengguna, dengan demikian memberikan kesempatan kepada perusahaan untuk menyediakan layanan pemeliharaan dan merasakan manfaat yang dihasilkan.
Insinyur yang mereka miliki mengembangkan sebuah layanan pintar pelanggan yang dinamakan Experion Process Knowledge System, atau PKS, sebuah system pengetahuan informasi dan kegiatan operasi yang dipasangkan pada sebuah tempat penyulingan pelanggan. Tetapi dikendalikan dan diawasi dari jauh melalui hubungan jaringan tetapi dikendalikan dan diawasi dari jauh melalui hubungan jaringan dari Honeywell.PKS melakukan berbagai perlengkapan pendukung manufaktur dan optimisi tugas yang sebelumnya dilakukan oleh pelanggan dan personel perawatan Honeywell. Dengan layanan pintar PKS dari Honeywell, pelanggan menerima lebih sedikit peringatan yang salah ketika sebuah proses mengalami kegagalan, berkurangnya waktu rusak, dan biaya pemeliharaan yang rendah.
System yang mereka pikirkan, yang baru-baru ini diluncurkan sebagai Home Heartbeat, mengawasi status dari berbagai system dalam rumah dan memperingatkan pemilik rumah ketika sesuatu terjadi. Hal tersebut dilakukan dengan menggunakan sensor air, sensor terbuka/tertutup, dan sensor tenaga, kesemuanya berkomunikasi dengan sebuah stasiun pusat menggunakan sebuah perangkat fob yang dibawa oleh pemilik rumah, atau dapat dikirimkan melalui surat elektronik atau pesan teks ke telelpon seluler jika terdapat sebuah perubahan pada sensor.
Pertimbangkan seberapa bergunanya kemampuan ini. Anda bepergian dengan mobil atau kereta untuk pergi kerja, dan mungkin anda lupa untuk mematikan pemanas ruangan. Anda dapat memeriksa kunci job untuk memastikan daripada pulang kembali ke rumah. Home Heartbeat juga memiliki fitur sebuah keran air shuoff yang dapat secara otomatis diaktifkan dengan sensor. Jadi, jika anda sedang berlibur dan anda mendengar tentang adanya masalah, kerusakan tenaga, atau adanya pipa yang rusak di rumah, anda dapat memeriksa surat elektronik anda. Dan , anda bisa tenang bahwa jika air perlu dimatikan, maka akan dimatikan.

Home Heartbeat merupakan contoh yg baik dari inovasi produk dan layanan pintar. Eaton menggunakan teknologi informasi untuk menciptakan kesadaran dan konektivitas ke dalam perangkat yang sudah dijual, mengubahnya menjadi produk pintar. Kemudian, mereka bisa memosisikan perusahaan mereka bukan hanya sebagai penjual produk, tetapi juga penyedia layanan, tidak lagi hanya berada pada satu sisi dari industry, merek Eaton sekarang terkenal dengan kesadaran total akan rumah.
Apa manfaat bisnis yang bisa diperoleh?
-          produk pintar dapat mendeteksi bahwa suatu bagian akan mengalami kegagalan dan memperingatkan pengguna, dengan demikian memberikan kesempatan kepada perusahaan untuk menyediakan layanan pemeliharaan dan merasakan manfaat yang dihasilkan.
-          Dengan layanan pintar PKS dari Honeywell, pelanggan menerima lebih sedikit peringatan yang salah ketika sebuah proses mengalami kegagalan, berkurangnya waktu rusak, dan biaya pemeliharaan yang rendah.
-          Bertambahnya nilai yang diberikan oleh jasa PKS memungkinkan Honeywell untuk mengenakan biaya premium untuk penggunaannya, dan dibanyak kasus lainnya, Honeywell telah mampu meningkatkan cakupan bisnis lainnya yang diberikan kepada pelanggannya.
-          Eaton menggunakan teknologi informasi untuk menciptakan kesadaran dan konektivitas ke dalam perangkat yang sudah dijual, mengubahnya menjadi produk pintar. Kemudian, mereka bis a memosisikan perusahaan mereka bukan hanya sebagai penjual produk, tetapi juga penyedia layanan, tidak lagi hanya berada pada satu sisi dari industry, merek Eaton sekarang terkenal dengan kesadaran total akan rumah. Sekarang, perusahaan sedang memainkan peranan bisnis baru dengan sebuah cakupan rekanan yang baru, mulai dari penyedia nirkabel hingga perusahaan asuransi, bergabung bersama menyediakan layanan pintar bagi bisnis dan pelanggan.
Berikan contoh selain yang diberikan kasus ini ?
-          Pembelian perusahaan manufaktur smartwatch yang dilakukan Intel ini menjawab rencana yang diungkapkannya awal 2014 untuk terjun ke pasar jam tangan pintar. Intel mengatakan akan merilis produk smartwatch dan smart bracelet yang dikhususkan untuk kebutuhan olahraga pada akhir tahun ini.Basis merupakan perusahaan smartwatch yang terkenal dengan produknya bernama Basis B1 Health Tracker. Jam tangan pintar tersebut memiliki banyak sensor yang dapat memantau kondisi kesehatan tubuh. Denyut jantung, suhu pada kulit, air keringat, dan jua pola tidur.  Basis B1 Health Tracker merupakan perangkat terpercaya yang memiliki akurasi sensor yang tinggi.
2.      Teknologi Informasi apa yang digunakan oleh perusahaan dalam kasus ini untuk membangun produk
pintar dan menyediakan layanan pintar? Komponen IT apa lagi yang dapat digunakan?
-     Heidelberger Druckmaschinen AG dari Jerman,pembuat mesin cetak percetakan modern nomor satu dan penghasil media cetak diseluruh dunia. Beberapa tahun lalu, Heeidelberg mengembangkan kemampuan untuk mengawasi peralatannya dari jarak jauh, menggunakan sensor terpasang, mikroprosesor jaringan, dan teknologi informasi lainnya. Heidelberg menemukan bahwa mereka dapat memberikan pemeliharaan yang lebih efektif dalam biaya dengan produk pintar ini. Sekarang dengan mesin-mesin yang berkomunikasi secara berkesinambungan melalui internet,mengandalkan informasi tentang status mereka di antara toko cetak dan spesialis dukungan teknis global dan regional milik Heidelberg, perusahaan memiliki akses dan wawasan untuk mengoptimalisasi kinerja percetakan di toko pelanggan dan meminimalisasi biaya pemeliharaan dan perbaikan bagi Heidelberg,selain juga pelanggannya.
-          sebuah layanan pintar pelanggan yang dinamakan Experion Process Knowledge System, atau PKS, sebuah system pengetahuan informasi dan kegiatan operasi yang dipasangkan pada sebuah tempat penyulingan pelanggan. Tetapi dikendalikan dan diawasi dari jauh melalui hubungan jaringan tetapi dikendalikan dan diawasi dari jauh melalui hubungan jaringan dari Honeywell.PKS melakukan berbagai perlengkapan pendukung manufaktur dan optimisi tugas yang sebelumnya dilakukan oleh pelanggan dan personel perawatan Honeywell.
-          System yang mereka pikirkan, yang baru-baru ini diluncurkan sebagai Home Heartbeat, mengawasi status dari berbagai system dalam rumah dan memperingatkan pemilik rumah ketika sesuatu terjadi. Hal tersebut dilakukan dengan menggunakan sensor air, sensor terbuka/tertutup, dan sensor tenaga, kesemuanya berkomunikasi dengan sebuah stasiun pusat menggunakan sebuah perangkat fob yang dibawa oleh pemilik rumah, atau dapat dikirimkan melalui surat elektronik atau pesan teks ke telelpon seluler jika terdapat sebuah perubahan pada sensor.
Home Heartbeat juga memiliki fitur sebuah keran air shuoff yang dapat secara otomatis diaktifkan dengan sensor. Eaton menggunakan teknologi informasi untuk menciptakan kesadaran dan konektivitas ke dalam perangkat yang sudah dijual, mengubahnya menjadi produk pintar.
3.      Apa yang menjadi batasan bagi sebuah strategi produk dan layanan pintar?
-          Banyak bisnis yang masih berpikir bahwa mereka menghasilkan sesuatu dan menyatakan ukuran keberhasilan mereka hanya semata-mata pada “produk”. Bahkan pesaing mereka yang sudah paham sebelumnya, yang sudah mulai menambahkan jasa yang bernilai pada produk mereka dan memperoleh hasil secara langsung dari jasa tersebut,menikmati sebuah keuntungan yang sementara. Mereka mungkin dapat meningkatkan hubungan dengan pelanggan mereka dengan menjalankan berbagai tugas, seperti pemeliharaan dan penambahan pasokan, tetapi hal itu hanya sementara. Sebuah group perusahaan yang terpilih sudah berusaha meningkatkan. Tidak lama lagi, tidak akan cukup bagi sebuah perusahaan untuk menawarkan layanan; mereka harus memberikan “layanan pintar”.
Layanan yang pintar bukan hanya memelihara dan memperbaharui perusahaan,tetapi diberikan bersama dengan produk mereka dalam bentuk nilai bagi pelanggan dan efisiensi biaya yang mereka hasilkan untuk penyedia. Untuk menyediakan hal tersebut, perusahaan harus menggunakan teknologi informasi untuk membangun “produk yang pintar”- produk dengan kesadaran dan konektivitas-ke dalam produk mereka sendiri. Mereka juga harus siap untuk bertindak sesuai dengan apa yang ditunjukan oleh produk ini mengenai penggunaan mereka.

Berikan beberapa contoh tantangan yang mungkin dihadapi sebuah bisnis, dan jelaskan bagaimana hal tersebut dapat diatasi.
Industri ritel dimana rantai pasok berperan penting, contohnya saja pusat distribusinya. di tempat ini setiap paket barang yang dari pabrik harus dibuka dan isinya diperiksa secara manual, baik kondisi maupun jumlahnya, dan kemudian ditentukan barang ini akan dikirim ke toko A, Toko B dst. proses ini pun akan semakin rumit ketika suatu paket terdiri dari beberapa jenis barang. ketika barang dikirim ke tempat tujuan, timbul lagi satu masalah baru, bagaimana kita melacak keberadaan barang, apakah sudah sampai di tujuan atau malah nyasar ke tempat lain?
Ritel adalah tahap akhir dari suatu distribusi, yaitu perpindahan produk secara fisik dari produsen hingga ke tangn konsumen. selain sebagai fungsi distribusi, retailer membentuk komunikasi antara pelanggan dengan perusahaan dan dengan distributor. Bisnis ritel terdiri dari beberapa aktivitas yang saling mendukung dan mempengaruhi sehingga terjadi kegiatan perdagangan antara pedagang dan konsumen. jadi bisnis ritel tidak bisa terdiri dari satu kegiatan saja karena bisnis ritel terlibat dalam penjualan barang dan jasa kepada konsumen untuk kebutuhan mereka, sehingga dapat dikatakan ritel juga merupakan bisnis yang berinteraksi langsung dengan konsumen. Ritel berbeda dengan distributor, yang merupakan perantara dalam proses distribusi produk dan jasa karena tidak menjual produk  dan jasa kepada konsumen akhir melainkan kepada pelaku bisnis seperti pabrik dan pengecer. oleh karena itu dalam saluran distribusi, retailing memainkan suatau peranan penting sebagai penengah antara produsen, agen, dan para pemasok lain dengan para konsumen akhir.
Di toko, gerai, supermarket, hypermarket atau lainnya yang menjadi tempat interaksi perusahaan ritel dengan para konsumennya, masalah dan tantangan yang dihadapi pun tidak sedikit. Seringkali, para peritel tidak selalu tahu berapa aset yang mereka miliki ataupun keberadaannya. Sebagai kompensasinya, mereka pun selalu menyetok barang. Solusi semacam ini jelas membutuhkan biaya yang tidak sedikit, dan tidak seluruhnya memecahkan masalah. Belum lagi, masalah-masalah yang terkait dengan ketidakcocokan antara jumlah barang dalam sistem inventaris dengan hasil pengecekan fisik pada saat proses stock opname misalnya, baik akibat salah input maupun akibat pengutilan barang.
Bisa juga masalah itu datang dari segi konsumen, mungkin beberapa orang pernah mengalami ketika sudah sampai disupermarket tenyata barang yang kita cari tidak ada dirak yang seharusnya, dan ketika menanyakan kepada petugas mereka menjawab tidak thau.atau ketika kita sudah mendapatkan barng yang kita cari, kita harus menghadapi antrian yang sangat panjang di kasir, mungkin antrian tadi tidak seberapa di banding saat kita tiba dirumah dengan barang belanjaan kita, kita menemukan sebuah barang yang sudah melewati batas kadaluarsa.
situasi yang dihadapi oleh industri ritel semacam itu mungkin hanya sebagian kecil dari contoh masalah dan tantangan yang dihadapi oleh para industri ritel saat ini. selain harus menghadapi inventory chaos, para peritel juga dihadapkan pada karakteristik konsumen yang terus berubah, jadi selain keakuratan harga, ukuran terpenting dalam kepuasan konsumen adalah sistem check out yang efisien dan ketersediaan barang. selain itu konsumen pun semakin pintar, mereka cenderung tidak loyal pada satu entitas ritel tertentu dan sangat sensitif terhadap harga, waktu, value, dan informasi. meski sebagian besar para industri ritel tahu tentang masalah ini dan berusaha menghadapinya, namun konsumen selalu menuntut lebih.
Masalah-masalah seperti itu mungkin saja bisa dipecahkan oleh beberapa macam cara, pertama kita harus menumbuhkan relationship marketing yaitu pendekatan pelanggan pemasaran pada pelanggannya yang meningkatkan pertumbuhan jangka panjang perusahaan dan kepuasan maksimum pelanggan, pelanggan yang baik merupakan suatu aset dimana bila ditangani dan dilayani dengan baik akan memberikan pendapatan dan pertumbuhan jangka panjang bagi suatu badan usaha.
Mungkin kita dapat mengambil contoh dari Toserba Yogya, dimana perusahaan tersebut mengutamakan pelayanan yang baik, dengan cara mengajak pelanggan menjadi membership Yogya, dengan begitu pelanggan akan mendapatkan diskon apabila telah menjadi member Yogya. contoh lain pemecahan masalah dimana konsumen kesal ketika harus mengantri panjang di kasir padahal tidak banyak produk yang dia beli, Toserba Yogya seperti yang dialami mereka mempunyai kassa dimana hanya max 6 barang saja yang dapat dilakukan transaksi pembayaran pada kassa tersebut. cara seperti ini dapat memudahkan para konsumen yang tidak membeli terlalu banyak barang tidak perlu mengantri di kassa terlalu lama.
Contoh yang lainnya adalah di SOGO departement Store, mereka berpendapat mengenai customer service yaitu merupakan aktivitas tang dilakukan oleh ritel yang berkaitan dengan konsumen yang membeli jasa atau barang yang mereka jual. cutomer service sangat diperlukan untuk membina hubungan jangka panjang dengan cara memberikan pelayanan tambahan sehingga membedakan antara produk perusahaan dan produk pesaing. Dengan bertambahnya perusahaan ritel maka tidak salah jika customer service di perlukan untuk mempertahankan pelanggan. ataupun seperti yang telah diterapkan oleh perusahaan-perusahaan diseluruh dunia yaitu Loyalty Programs ialah program promosi yang dirancang ubtuk membangun hubungan jangka panjang yang saling menguntungkan antara perusahaan dengan pelanggan. kuncinya untuk menciptakan pembelian yang terus-menerus dari sebuah produk atau jasa tertentu.
Ada juga cara-cara lain misalnya dengan memberikan website khusus untuk pelanggan yang ingin memberikan saran dan kritik, dimana dalam website tersebut pelanggan juga dapat melihat produk-produk terbaru dari perusahaan itu. Beberapa cara penanganan diatas dilakukan dengan harapan akan ada hubungan yang baik antara pelanggan maka akan terjadi ikatan emosional yang semakin baik dan hal ini akan membantu untuk menciptakan ikatan yang semakin harmonis dengan pelanggan.


BAB II
BERSAING DENGAN TEKNOLOGI INFORMASI
KASUS 4
Halaman 78
GE ENERGY DAN GE HEALTHCARE : MENGGUNAKAN TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK MENCIPTAKAN HUBUNGAN PELANGGAN STRATEGIS.
Beberapa perusahaan ahli TI yang proaktif menemukan perpindahan dalam ekonomi dimana pengembangan TI baru dikembangkan. Sekarang produk mereka bias dimasukkan dalam jaringan dan diakses pada situs pelanggan, dan konektivitas ini terlalu mudah untuk mengizinkan pengawasan berkelanjutan dimanapun didunia. Bahkan sebuah perusahaan seperti General Electric, sudah menjadi model utama untuk ekspansi jasa hilir, melihat kesempatan yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk hubungan strategis dan tingkat pengembalian.
Lihat pada bisnis turbin energy milik GE, misalkan. Pelanggannya merupakan keperluan utamanya, dan mereka memiliki alas an yang baik untuk membenci kegagalan peralatan. Paling tidak,  penurunan apapun dapat mengakibatkan munculnya biaya kesempatan yang besar bagi pelanggan ini; sering kali hal itu berarti mereka harus membayar  denda kepatuhan peraturan yang cukup besar. Untuk mengurangi resiko tersebut, GE menginvestasikan sangat besar pada teknologi informasi untuk pengawasan dan diagnosis dari jauh, sehingga seorang teknisi atau insinyur bias dipekerjakan sebelum terjadinya kegagalan dan bukan jadwal yang direncanakan, berdasarkan pada  asumsi tentang perawatan yang diperlukan oleh masing-masing jenis turbin,atau bahkan lebih buruk lagi, setelah sebuah turbin rusak dan hilangnya energi.
Pelanggan sekarang mengalihkan perhatian pada GE bukan hanya karena perlengkapan berkualitas tinggi, melainkan juga karena membantu dalam mengoptimalisasi kemampuan mereka untuk menyediakan energy yang konsisten dan berkualitas tinggi kepada pelanggan mereka. Jadi, GE telah menciptakan ketergantungan pelanggan dalam jumlah yang signifikan terhadap layanannya, yang memungkinkan Ge untuk menentukan harganya berdasarkan pada manfaat yang disediakan, misalkan dari produk itu sendiri.
Kondisi ekonomi yang sama berada pada GE Healthcare. Pelanggan umumnya biasanya adalah sebuah klinik radiologi medis yang mencari sebuah mesin MRI baru (penginderaan resonansi magnetik), tetapi pelanggan-pelanggan ini belum membeli mesin seperti itu selama beberapa tahun. Dengan teknologi yang semakin cepat ketinggalan zaman dan kebiasaan dari keuangan rumah sakit, mereka cenderung untuk menyewa mesin tersebut. Sekarang, bahkan penyewaan konvensional telah dipinggirkan karena perusahaan seperti GE menawarkan untuk memasang perlengkapan tanpa biaya sama sekali dan malah mengenakan biaya pada pemeliharaan dan penggunaan yang berlangsung. Sebagai contoh, coba pikirkan semua aktivitas terkait dengan siklus hidup dari sebuah pemindai MRI:
1.      Menentukan persyaratan dan apakah memiliki sebuah pemindai itu  benar
2.      Mendanai pemindainya
3.      Memasang pemindainya
4.      Menguji, mengalibrasi, dan memvalidasi pemindai
5.      Memelihara dan mengganti suku cadang
6.      Mengisi ulang bahan material (gas dan media penginderaan)
7.      Melatih personel untuk menggunakan pemindai
8.      Menentukan kebutuhan pasien akan sebuah pemindai (diagnosis awal)
9.      Menyiapkan pasien untuk sebuah pemindai
10.  Memindai pasien
11.  Menerjemahkan pemindai
12.  Memperbarui perangkat lunak
13.  Memperbarui perangkat keras
Karena tingginya nilai, kompleksitas, dan biaya dari pemindaian MRI, kebanyakan dari aktivitas ini mewakili sebuah kesempatan bisnis untuk produsen pemindai. Walaupun hanya aktivitas 8-11 yang merupakan permasalahan medis utama dan bukan merupakan wewenang dari sebuah perusahaan manufaktur, masih ada Sembilan kegiatan lagi yang memiiki kesempatanekonomi untuk pembuat pemindai. Scenario ini merupakan situasi yang dihadapai oleh Helathcare, memosisikan dirinya sendiri sebagai penyedia solusi lengkap untuk pelanggannya.
Hasil bisnis strategis merupakan sebuah hubungan yang lebih panjang dibandingkan dengan hasil yang diperoleh dari penjualan produk.berdasarkan model yang lama, seorang pelanggan membeli atau menyewa sebuah produk dan kemudian mendapatkan semacam paket jaminan dan dukungan dengannya. Kemudian, tenaga penjualakan kembali dalam jangka waktu yang data diprediksikan untuk mencoba menjual sebuah upgrade atau perpanjangan bagi produk atau layanan pendukung. Berdasarkan model yang baru, pelanggan hanya perlu mendaftar, umumnya untuk sebuah hubungan berusia lima tahun lebih dengan asset utama. Semua dukungan dan barang pengganti terkait dengan mesin ditangani melalui traksaksi individu,sebagai bagian dari layanan yang diatur. Dengan analogi,  bayangkan anda tidak membeli atau menyewa mobil pilihan anda, tetapi malah membayar pengunaannya berdasarkan jarak tempuh.
Kemampuan GE untuk mengenakan harga  pada “jarak”tersebut penting bagi persaingan yang sedang berlangsung. Untuk sebuah mesin MRI, GE sudah mengestimasi jumlah gambar yang akan diperlukan sepanjang masa kontrak berdasarkan pada demografis dari area layanan pelanggan. Lagi,  perusahaan bias membuat estimasi seperti itu karena diagnosis, dan analisis data dari penggunaan produknyapada tempat pelanggan di seluruh dunia.
Tidak beberapa waktu lalu,  kami bertemu dengan manajer di divisi penyewaan perlengkapan modal industry dari GE. Mereka ini merupakan orang-orang yang bertanggung jawab untuk trailer yang disewakan yang anda temukan di hampir semua lokasi konstruksi di dunia. Kami meragukan ketika kami mendengar seberapa besar kesadaran diri yang dimiliki oleh trailer, bahkan hingga jumlah waktu sebuah pintu atau jendela tertentu terbuka dalam waktu yang diberikan.mengapa mengumpulkan data pada kejadian minor dari sebuah trailer? “karena,” kami diberi tahu bahwa, “bisnis merupakan ilmu actuarial saat ini.”
PERTANYAAN STUDI KASUS
1.      Apakah manfaat bisnis dari menggunakan teknologi informasi untuk membangun hubungan pelanggan strategis bagi GE Energy dan GE Healthcare? Apa manfaat bisnis untuk pelanggan mereka?
2.      Penggunaan strategis mana dari teknologi informasi yang dibahas dalam bab ini dan dirangkum dalam Gambar 2.3 dan 2.5 yang menurut anda diterapkan dalam kasus ini? Jelaskan alasan pilihan anda.
3.      Bagaimana perusahaan lain memperoleh manfaat dari penggunaan TI untuk membangun hubungan pelanggan strategis? Berikan beberapa contoh dari penggunaan tersebut. Jelaskan bagaimana masing-masing memberikan manfaat bagi bisnis dan pelanggannya.


PENYELESAIAN STUDI KASUS
1.      Apakah manfaat bisnis dari menggunakan teknologi informasi untuk membangun hubungan pelanggan strategis bagi GE Energy dan GE Healthcare?
Teknologi informasi membuat proses bisnis lebih sederhana dan lebih mudah. Pelanggan adalah bagian penting dari organisasi. Kepuasan pelanggan sangat penting bagi sebuah organisasi untuk tumbuh. Teknologi informasi dalam manajemen dan hubungan pelanggan yang strategis membuatnya menjadi sistematis dan dapat diandalkan. fasilitas mengakses informasi yang cepat itu membuat pengguna lebih  komunikatif. Dalam GE energi, penggunaan teknologi informasi untuk membangun hubungan pelanggan yang strategis membuat bisnis lebih menguntungkan. Kualitas layanan yang mereka berikan ditingkatkan dan mereka menikmati hubungan pelanggan yang baik. Sebagai hasil dari ketergantungan pelanggan terhadap produk mereka. Hal ini juga membuat peluang lintas fungsional  yang lebih besar dan membangun kepercayaan pelanggan terhadap produk dan layanan mereka.
Seperti untuk GE Healthcare, investasi di bidang teknologi informasi adalah untuk memonitor jaringan, diagnosa dan analisis data penggunaan produk-produknya di situs pelanggan di seluruh dunia itu disimpan, meningkatkan kualitas dan keseragaman informasi. Dan yang paling penting hubungan pelanggan menjadi kuat karena kemampuannya untuk mencapai pelanggan pada setiap bagian diseluruh dunia. Karena kenyamanan penggunaan dan kebijakan yang menguntungkan pelanggan dapat meningkatkan kepercayaan dan perusahaan dapat menikmati pertumbuhan dan profitabilitas.
Penggunaan teknologi informasi untuk strategi CRM oleh organisasi-organisasi ini, tidak hanya organisasi , tapi pelanggan jugamendapat  banyak manfaat. Aksesibilitas yang mudah dan dukungan waktu membuat mereka mudah untuk melakukan bisnis tanpa gangguan. Pelanggan dapat menghemat biaya dan dapatmeningkatkan produktivitas dan profitabilitas bisnis mereka.

2.      Penggunaan strategis mana dari teknologi informasi yang dibahas dalam bab ini dan dirangkum dalam Gambar 2.3 dan 2.5 yang menurut anda diterapkan dalam kasus ini?  Jelaskan alasan pilihan anda.
Dalam kasus GE Energi dan GE Healthcare menggunakan inovasi teknologi informasi. Mereka datang dengan ide baru untuk memimpin pasar di sektor mereka melalui penggunaan teknologi informasi. Fasilitas online mereka dan asumsi yang berbeda mengenai layanan yang disediakan membuat mereka berbeda dan berhasil dalam menyediakan jenis baru dari layanan mereka kepada pelanggan. Mereka sepertinya mengikuti strategi Aliansi dengan menciptakan gambar virtual dari organisasi mereka, mengurangi biaya dan meningkatkan pangsa pasar melalui penggunaan teknologi informasi dalam cara yang paling canggih.
ü  BIAYA RENDAH (Gambar 2.3)
·         Menggunakan TI untuk secara substansial mengurangi biaya dari proses bisnis
·         Menggunakan TI untuk mengurangi biaya dari pelanggan atau pemasok
GE ENERGY
Menurut saya , Penurunan apapun dapat mengakibatkan munculnya biaya kesempatan yang besar bagi pelanggan; sering kali hal itu berarti mereka harus membayar  denda kepatuhan peraturan yang cukup besar. Sehingga untuk mengurangi resiko, GE menginvestasikan sangat besar pada teknologi informasi untuk pengawasan dan diagnosis dari jauh, sehingga seorang teknisi atau insinyur bisa dipekerjakan sebelum terjadinya kegagalan dan bukan jadwal yang direncanakan, berdasarkan pada  asumsi tentang perawatan yang diperlukan oleh masing-masing jenis turbin,atau bahkan lebih buruk lagi, setelah sebuah turbin rusak dan hilangnya energi. Pelanggan sekarang mengalihkan perhatian pada GE bukan hanya karena perlengkapan berkualitas tinggi, melainkan juga karena membantu dalam mengoptimalisasi kemampuan mereka untuk menyediakan energy yang konsisten dan berkualitas tinggi kepada pelanggan mereka. Jadi, GE telah menciptakan ketergantungan pelanggan dalam jumlah yang signifikan terhadap layanannya, yang memungkinkan Ge untuk menentukan harganya berdasarkan pada manfaat yang disediakan, misalkan dari produk itu sendiri.

GE HEALTHCARE
GE menawarkan untuk memasang perlengkapan tanpa biaya sama sekali dan malah mengenakan biaya pada pemeliharaan dan penggunaan yang berlangsung.
Karena tingginya nilai, kompleksitas, dan biaya dari pemindaian MRI, kebanyakan dari aktivitas ini mewakili sebuah kesempatan bisnis untuk produsen pemindai. Helathcare, memosisikan dirinya sendiri sebagai penyedia solusi lengkap untuk pelanggannya.
Berdasarkan model yang lama, seorang pelanggan membeli atau menyewa sebuah produk dan kemudian mendapatkan semacam paket jaminan dan dukungan dengannya. Kemudian, tenaga penjualakan kembali dalam jangka waktu yang data diprediksikan untuk mencoba menjual sebuah upgrade atau perpanjangan bagi produk atau layanan pendukung. Berdasarkan model yang baru, pelanggan hanya perlu mendaftar, umumnya untuk sebuah hubungan berusia lima tahun lebih dengan asset utama. Semua dukungan dan barang pengganti terkait dengan mesin ditangani melalui traksaksi individu,sebagai bagian dari layanan yang diatur. Dengan analogi,  bayangkan anda tidak membeli atau menyewa mobil pilihan anda, tetapi malah membayar pengunaannya berdasarkan jarak tempuh.
Kemampuan GE untuk mengenakan harga  pada “jarak”tersebut penting bagi persaingan yang sedang berlangsung. Untuk sebuah mesin MRI, GE sudah mengestimasi jumlah gambar yang akan diperlukan sepanjang masa kontrak berdasarkan pada demografis dari area layanan pelanggan. Lagi,  perusahaan bias membuat estimasi seperti itu karena diagnosis, dan analisis data dari penggunaan produknya pada tempat pelanggan di seluruh dunia.
ü  MEMBUAT INVESTASI YANG BESAR DALAM APLIKASI TI YANG CANGGIH YANG MEMBANGUN BATASAN UNTUK MASUK BAGI PELANGGAN INDUSTRI ATAU PIHAK LUAR. (Gambar 2.5)

GE ENERGY
GE menginvestasikan sangat besar pada teknologi informasi untuk pengawasan dan diagnosis dari jauh, sehingga seorang teknisi atau insinyur bisa dipekerjakan sebelum terjadinya kegagalan dan bukan jadwal yang direncanakan, berdasarkan pada  asumsi tentang perawatan yang diperlukan oleh masing-masing jenis turbin,atau bahkan lebih buruk lagi, setelah sebuah turbin rusak dan hilangnya energi. Informasi yang dihasilkan oleh pengawasan yang berkelanjutan memungkinkan GE untuk melakukan tugas tambahan, seperti mengatur sebuah inventori suku cadang atau menyediakan layanan dan personel pendukung bagi pelanggan dan GE dengan akses penuh untuk data dan pengetahuan tentang status dari perlengkapan.

GE HEALTHCARE
GE menawarkan untuk memasang perlengkapan tanpa biaya sama sekali dan malah mengenakan biaya pada pemeliharaan dan penggunaan yang berlangsung. Helathcare, memosisikan dirinya sendiri sebagai penyedia solusi lengkap untuk pelanggannya. Berdasarkan model yang lama, seorang pelanggan membeli atau menyewa sebuah produk dan kemudian mendapatkan semacam paket jaminan dan dukungan dengannya. Kemudian, tenaga penjualakan kembali dalam jangka waktu yang data diprediksikan untuk mencoba menjual sebuah upgrade atau perpanjangan bagi produk atau layanan pendukung. Berdasarkan model yang baru, pelanggan hanya perlu mendaftar, umumnya untuk sebuah hubungan berusia lima tahun lebih dengan asset utama. Semua dukungan dan barang pengganti terkait dengan mesin ditangani melalui traksaksi individu,sebagai bagian dari layanan yang diatur. Dengan analogi,  bayangkan anda tidak membeli atau menyewa mobil pilihan anda, tetapi malah membayar pengunaannya berdasarkan jarak tempuh.
3.      Bagaimana perusahaan lain memperoleh manfaat dari penggunaan TI untuk membangun hubungan pelanggan strategis? Berikan beberapa contoh dari penggunaan tersebut. Jelaskan bagaimana masing-masing memberikan manfaat bagi bisnis dan pelanggannya.
Teknologi Informasi sudah umum dan sistematis. setiap bisnis tunggal dapat memperoleh manfaat dari penggunaan TI untuk membangun hubungan strategis terhadap pelanggan. Pelanggan adalah aset yang paling penting untuk setiap organisasi bisnis sehingga mereka perlu mempersiapkan diri dengan pemeliharaan yang tinggi dan fasilitas pelayanan untuk menjaga pelanggan mereka. Dengan menggunakan Tekn ologi Informasi dalam manajemen hubungan pelanggan yang strategis mereka dapat memastikan efisiensi dan efektivitas sesuai dengan harapan pelanggan mereka, menghemat biaya dan waktu pelanggan mereka serta meningkatkan kualitas produk dan layanan mereka. Membuat pelanggan senang dan puas, Sehingga organisasi dapat menggunakan TI untuk menyediakan fasilitas layanan yang nyaman kepada pelanggan bersama dengan informasi yang akurat dan fakta tentang produk dan layanan organisasi.

-          Peningkatan kualitas informasi yang diberikan dan penurunan biaya manajemen informasi.
Hal ini
 dapat membuat pelanggan yakin dan percayaterhadap organisasi. Dan organisasi memiliki manfaat untuk menjaga konsumen dan profitabilitas yang lebih tinggi karena manajemen informasi yang efisien.
-          Waktu dan peningkatan produktivitas.
Organisasi dapat menghemat waktu untuk menemukan sesuatu yang keluar dari kekacauan dan pelanggan dapat menikmati fasilitas lokasi cepat dan solusi dari masalah mereka.
-          Pengembangan paket layanan produktif dan user-friendly. Ini bermanfaat bagi pelanggan dan organisasi dalam hal profitabilitas dan produktivitas.